Tahta Dalam Hati

Sepi, tak lagi aku mengenal kata sepi

Riang, hanya keceriaan yang kini sering menghampiri

Senyum yang terkembang merekah

Menyiratkan hati yang bahagia

Tangis yang tergenag

Sebagai ungkapan kerinduan yang mendalam

Bukan karna luka

Tapi karna rasa yang mendera jiwa

Kala kau datang dengan sebaris kata

Hati merasa lega

Kala kau datang dengan sejuta makna

Angan terajut menjadi asa

Dan kala kau diam tanpa bahasa

Waktu seakan berlalu dengan sia-sia

Kini kau telah merasuk

Menyusup pada hati yang terdalam

Mengusik ketenangan dalam tahta

Menyulapnya menjadi kerajaan cinta

Indah kala kau bermanja

Seakan ingin dirayu mesra

Mencoba merajuk untuk dibujuk

Menginginkan sapaan yang halus dan lembut

Kau yang kini mengisi sisi hatiku yang hampa

Mengenalmu adalah hal terindah bagiku

Melihat senyumanmu menjadi asaku

Bisa memilikimu menjadi karunia teebesarku

Kau yang kini bertahta dalam hati

Ku ingin kau dirikan kerajaan surgawi

Dalam dekapan harap penuh arti

By : “Mefy”

“Dia yang Harus Selalu Tersenyum”

Bagai sekuntum mawar merah

Ditengah taman yang indah

Dia nampak tertunduk

Menutupi kecantikannya diantara bunga yang lain

Kelopak daun yang kokoh

Tak mampu menyangga tunduk malunya

Siapakah merah marun di sana?

Dua helai daun merangkul

Menelakup hingga jauh ke dalam sebatang pohon yang tegak berdiri

Siapakah pemilik embun bening di sana?

Mengusap basahan embun dengan daun hijaunya

Owh,, tak seharusnya dia menangis

Duri-duri tajam yang menyelimutinya

Membuat dirinya tampak semakin kokoh

Tegar dan teguh

Siapkah pemilik senyum kelopak bunga merah di sana?

Begitu mempesona

Ringan dan menyentuh

Menenangkan setiap hati yang menatap senyum tipisnya

Menyiratkan kebahagiaan yang terpendam

Dia yang harusnya selalu tersenyum

Karna arum semerbak darinya dapat membuat orang lain bahagia.

By : “Mefy”

Ampuni Aku

Terlalu lemah hati ini menghamba

Terlalu dangkal fikir ini bertanya

Terlalu hina diri ini untuk meminta

Masihkah ada cinta dari-Mu

Tatkala ketaatan tegerus oleh lara

Masihkah ada sayang dari-Mu

Tatkala hati menyerah tuk mengejar ridho-Mu

Tuhan, ampuni aku

Ampuni hambamu yang lemah ini

Cucuran air mata tak kan mampu menghapus

Tak kan mampu mencuci habis dosa yang mengalir

Tuhan, ampuni aku

Hati ini kian menghianati cinta-Mu

Hamba yang tak kuasa tuk terus mendekatkan hati pada makhluk-Mu

Tak kuasa hamba menahan rindu

Tuhan, aku tau, ini bukan jalan yang kau ridhoi

Namun diri ini begitu lemah

Ampuni aku

By : “Mefy”

Senjaku

Saat mentari mulai mengeluarkan sinar redupnya

Bayangmu hadir mengisi seberkas cahya di waktu senja

Menatap gelap

Menunggu waktu bergulir dengan cepat

Mengharap asa menjadi nyata

Untaian kata menjadi pengobat rasa

Hilang sepi, hilang penantian

Bahagia datang, bahagia ku jelang

by: mefy

Merindukanmu

"Merindukanmu"

Teruntukmu calon imamku

Rindu ini kian menggebu

Mengejar hati kian menyatu

Tiada lain Alloh yang ciptakan rasa ini

Teruntukmu calon pendampingku

Tiada kata ragu dalam penantian

Tiada risau dalam penjagaan

Kau yang selalu kurindu

Niat tulus untuk mengikuti sunnah Rosululloh

Kebaikan yang aku harap

Kebaikan yang aku pinta

Kebaikan yang aku idamkan

Teruntukmu yang selalu terindah

Entah dimana kau kini

Terdiam dalam sebuah raga

Sosok yang kini ku nanti

Tak kan lelah aku menjaga hati ini

Tak kan lelah aku menjaga diri ini

Tak kan lelah aku menunggumu

Menjemputku di saat yang terindah

Yakinlah, aku selalu dalam lindungan Alloh untukmu

Ku tunggu kau dalam kerinduan mendapatkan ridho-Nya

by : "Mefy"

Gelisah Hati

"Gelisah"

Berat hati ini 

Berat nafas ini

Mengapa kini kau kian memenuhi relung hatiku
Semakin dalam kau menyelam
Semakin indah kau kupandang

Tiadakah malamku tanpa bintang
Tiadakah malamku tanpa bulan
Selalu dihiasi senyum indahmu

Kini ku merasa waktu berjalan kian melambat
Kian tenang

Ku takut kau akan pergi
Ku takut kau tak lagi untukku

Tunggulah aku kembali

Gelisah hati ini sebagai saksi

Aku inginkanmu ada di sisiku

Selamanya mengisi hatiku

by : Mefy