Monday, February 18, 2013

Tahta Dalam Hati




Sepi, tak lagi aku mengenal kata sepi
Riang, hanya keceriaan yang kini sering menghampiri

Senyum yang terkembang merekah
Menyiratkan hati yang bahagia
Tangis yang tergenag
Sebagai ungkapan kerinduan yang mendalam
Bukan karna luka
Tapi karna rasa yang mendera jiwa

Kala kau datang dengan sebaris kata
Hati merasa lega
Kala kau datang dengan sejuta makna
Angan terajut menjadi asa
Dan kala kau diam tanpa bahasa
Waktu seakan berlalu dengan sia-sia

Kini kau telah merasuk
Menyusup pada hati yang terdalam
Mengusik ketenangan dalam tahta
Menyulapnya menjadi kerajaan cinta

Indah kala kau bermanja
Seakan ingin dirayu mesra
Mencoba merajuk untuk dibujuk
Menginginkan sapaan yang halus dan lembut

Kau yang kini mengisi sisi hatiku yang hampa
Mengenalmu adalah hal terindah bagiku
Melihat senyumanmu menjadi asaku
Bisa memilikimu menjadi karunia teebesarku

Kau yang kini bertahta dalam hati
Ku ingin kau dirikan kerajaan surgawi
Dalam dekapan harap penuh arti

By : “Mefy

Friday, February 15, 2013

“Dia yang Harus Selalu Tersenyum”




Bagai sekuntum mawar merah
Ditengah taman yang indah
Dia nampak tertunduk
Menutupi kecantikannya diantara bunga yang lain
Kelopak daun yang kokoh
Tak mampu menyangga tunduk malunya
Siapakah merah marun di sana?
Dua helai daun merangkul
Menelakup hingga jauh ke dalam sebatang pohon yang tegak berdiri
Siapakah pemilik embun bening di sana?
Mengusap basahan embun dengan daun hijaunya
Owh,, tak seharusnya dia menangis
Duri-duri tajam yang menyelimutinya
Membuat dirinya tampak semakin kokoh
Tegar dan teguh
Siapkah pemilik senyum kelopak bunga merah di sana?
Begitu mempesona
Ringan dan menyentuh
Menenangkan setiap hati yang menatap senyum tipisnya
Menyiratkan kebahagiaan yang terpendam
Dia yang harusnya selalu tersenyum
Karna arum semerbak darinya dapat membuat orang lain bahagia.

By : “Mefy

Wednesday, February 13, 2013

Ampuni Aku




Terlalu lemah hati ini menghamba
Terlalu dangkal fikir ini bertanya
Terlalu hina diri ini untuk meminta

Masihkah ada cinta dari-Mu
Tatkala ketaatan tegerus oleh lara
Masihkah ada sayang dari-Mu
Tatkala hati menyerah tuk mengejar ridho-Mu

Tuhan, ampuni aku
Ampuni hambamu yang lemah ini
Cucuran air mata tak kan mampu menghapus
Tak kan mampu mencuci habis dosa yang mengalir

Tuhan, ampuni aku
Hati ini kian menghianati cinta-Mu
Hamba yang tak kuasa tuk terus mendekatkan hati pada makhluk-Mu
Tak kuasa hamba menahan rindu

Tuhan, aku tau, ini bukan jalan yang kau ridhoi
Namun diri ini begitu lemah
Ampuni aku

By : “Mefy